Aseksual Dari Sudut Pandang Psikologi

Aseksual Dari Sudut Pandang Psikologi – Di Indonesia masih agak tabu jika membahas seputar seks edukasi. Salah satunya yakni mengenai aseksual itu seperti apa karena Indonesia sendiri memiliki beberapa kepercayaan, budaya serta norma masyarakat yang harus dijaga.

Untung saja, jaman seperti saat ini memang jaman semakin canggih. Kita bisa mengetahui banyak informasi melalu internet, sehingga beberapa topik yang tabu dan bahkan sensitif bisa kita dapatkan dengan mudah.

Pembahasan yang sensitif sangat perlu untuk dipelajari agar nantinya bisa lebih mengerti dan memahami langkah apa saja yang benar atau tidak untuk dilakukan, Nah berikut akan kami bahas mengenai aseksual dari sudut pandang psikologi.

Pengertian Aseksual Dari Menurut Psikologi

Aseksualitas merupakan seseorang yang tidak memiliki ketertarikan kepada orang lain, terutama halam hal seksual. Pakar psikonalisis terkenal yakni Sigmund Freud mengatakan bawa eksplorasi seksual merupakan tahapan dari perkembangan psikologi.

Tahapan tersebut yaitu mulai dari anak-anak hingga menuju dewasa. Perkembangan tersebut disebut dengan perkembangan psikoseksual. Menurut Sigmund Freud terdapat lima tahap perkembangan yaitu oral, anal, phallic, latency dan genital.

Nah pada usia sekitar 20 tahun lah, seksualitas manusia sudah dikatakan matang dan siap untuk melakukan hubungan intim dengan seseorang. Nah bagiaman pada seseorang yang aseksualitas? Apakah orang tersebut tidak membutuhkan untu melakukan hubungan intim dengan orang lain?

Menurut psikologi pernyataan sepertinya kurang tepat dan perlu digaris bawahi bahwa aseksualitas memang seseorang yang tidak memiliki ketertarikan terhadap orang lain, tapi orang aseksualitas pernah melakukan hubungan intim  meskipun tidak tertarik untuk melakukan hubungan sex.

Hal itu dilakukan karena orang aseksualitas memiliki beberapa alasan yaitu seperti ingin menyenangkan pasanganya atau mungkin orang tersebut ingin memiliki anak.  Olehs ebab itu banyak orang seksualitas mencari psikolog untuk mendapatkan bimbingan medis.

Aseksualitas pernah dibahas pada tahun 2010-an. Perlu Anda ketahui bahwa aseksualitas ada dua yaitu aseksualitas dengan romatik atau aseksualitas tidak dengan romantik. Aseksualitas dengan romatik merupakan orang aseksual yang masih memiliki rasa romatis dengan orang lain, meskipun tidak ada ketertarikan dengan orang lain.

Sedangkan aseksualitas tidak dengan romatik yaitu orang seksual yang tidak memiliki rasa romantik dan juga tidak ada ketertarikan kepada orang lain sama sekali dan bahkan tidak ada hasrat seksual kepada pasangan.

Dalam kasus aseksualitas ini hampir mirip dengan hypoactive sexual disorder yang mana memiliki gangguan mental serta biologis. Namun sebenarnya aseksualitas tidaklah sama dengan hypoactive sexual disorder.

Aseksualitas memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan hypoactive sexual disorder. Adapun ciri yang berbeda yaitu dalam hypoactive sexual disorder memiliki ciri orang tersebut trauma dan tidak ingin melakukan hubungan intim dengan orang lain sehingga menimbulkan tekanan mental kepada orang tersebut.

Penelitian mengenai aseksualitas ini masih dalam populasi yang ada di Amerika Serikat. Oleh sebab itu, perlu untuk melakukan penelitian lagi secara berkelanjutan dari berbagai perspektif.

 

You might like

About the Author: Nurul