
Jalan-jalan ke Menteng , belum lengkap rasanya jika tidak berkunjung ke daerah yang berada di taman di Jl. Cikini Raya, Kec. Menteng, Jakarta Pusat ini. Dibangun dengan desain minimalis dan tampak abstrak ini dibangun pada tahun 2015. Buka setiap hari pada pukul 09.00 – 17.00 WIB. Tempat yang menyediakan ribuan buku ini terdiri dari empat lantai dengan berbagai fasilitas. Untuk mengunjungi perpustakaan ini kamu tidak perlu membayar sepeserpun.
Di lantai dasar atau satu, kamu disuguhkan galeri pameran gambar yang dibuat oleh anak-anak, buku Braille, dan mengenal tokoh-tokoh bersejarah seniman, foto kegiatan para seniman di masa lalu, karya puisi, dan buku seniman dahulu. Selain itu di lantai dasar, kamu juga diwajibkan registrasi dan mengambil kunci loker untuk menuju lantai atas.
Naik ke lantai dua, terdapat area pepustakaan untuk remaja dan dewasa. Selain buku-buku yang lengkap di sini juga tersedia fasilitas komputer dan layanan internet, dan terdapat layanan baca e-book yang bisa dibaca di tablet yang disediakan oleh pengelola perpustakaan.
Setelah puas menikmati bacaan dan fasilitas di lantai dua yang khusus bacaan untuk remaja dan dewasa, kini di lantai dua terdapat beraneka macam buku. Selain terdapat buku bacaan anak, di sini juga terdapat fasilitas peralatan mainan anak, seperti puzzel. Di sudut berikutnya ada ruangan khusus ibu dan anak, di sini para ibu bisa menceritakan buku dongeng kepada anak.
Menuju lantai empat, bagi kamu pelajar atau mahasiswa, tempat ini mungkin cocok bagi kamu yang ingin mencari buku refrensi, seperti jurnal, kamus, dan ensiklopedia. Untuk menjadi anggota di ini kamu hanya menyerahkan fotocopy KTP dan foto berukuran 2 x 3, setelah itu kamu akan terdaftar sebagai anggota dalam kurun waktu satu tahun.
“Dalam rencana ke depan, perpustakaan ini akan menambah fasilitas yang belum ada di sini, yaitu dengan membangun ruangan studio musik, ini baru rencana sih,” kata Dewi Iriani, pegawai pepustakaan, saat di temui Kompas.com.Dengan adanya fasilitas yang memadai, diharapkan minat baca warga Indonesia khususnya DKI dan anak-anak akan semakin bertambah dan menjadikan membaca sebagai budaya.